Kolaborasi Multi-Pihak Kemitraan Konservasi Kabupaten Langkat.

Table of Contents

Yayasan Pesona Tropis Indonesia (PETAI) dengan dukungan TFCA Sumatera bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) menyelenggarakan Sosialisasi Kemitraan Konservasi kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Langkat pada 20 Januari 2020 di Seven Day Caffe, Stabat.

Asisten I Bupati Kabupaten Langkat saat menyampaikan Pemaparan

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri Bupati Langkat yang diwakili oleh Asisten 1 Bapak Abdul Karim. Turut hadir juga perwakilan dari Polres Langkat, Kodim Langkat, Kejari Langkat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Lagkat, Camat Besitang, Camat Sei Lepan, Kapolsek Besitang , Kapolsek Babalan dan perwakilan Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK). Selain itu dari lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tampak hadir perwakilan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Sumaytera Utara, Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Sumatera dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS).

Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat dan dilanjutkan dengan pemaparan presentasi yang dimoderatori oleh Ilham Iskandar Zein. Pemateri terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, Balai Besar TNGL dan PETAI sendiri.

Abdul Karim mewakili Pemerintah Kabupaten Langkat dalam paparannya mengemukakan visi misi Presiden RI, Gubernur Sumut dan Bupati Langkat. Keseluruhan visi misi tersebut terdapat poin kelestarian lingkungan hidup. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Langkat mendukung penuh upaya dari BBTNGL dan PETAI dalam melaksanakan program penguatan Kemitraan Konservasi yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan.

Kabid teknis Balai Besar TNGL memaparkan zonasi dari Taman Nasional Gunung Leuser. Di Resort Sekoci-Lepan yang merupakan salah satu unit pengelolaan TNGL, sudah terdapaty 12 KTHK yang memiliki PKS dengan BBTNGL, jumlah ini dalam waktu dekat akan bertambah karena PETAI sedang memfasilitasi beberapa kelompok baru.

Direktur PETAI, Masrizal Saraan memaparkan bahwa program yang akan dilaksanakan fokus pada dua hal, pertama peningkatan kapasitas masyarakat yang tergabung dalam KTHK melalui pendampingan dan pemberdayaan dan serta kedua pemulihan fungsi kawasan. PETAI juga akan mendorong terbentuknya Pusat Informasi Kemitraan Konservasi (PIKK) yang diharapkan akan menjadi wadah bagi publik yang ingin belajar mengenai Kemitraan Konservasi dimana narasumbernya adalah anggota KTHK.

Di penghujung pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini dihasilkan kesepakatan dalam bentuk rumusan yang mendukung implementasi kemitraan konservasi dimana masing-masing perwakilan FORKOMPIMDA ikut serta menandatangani rumusan yang dimaksud.

Facebook
Twitter
LinkedIn